Selasa, 10 Juni 2014
Minggu, 13 April 2014
06.03
Hasna
Dahulu, di sebuah kota di Asia kecil yang bernama Magnesia, terdapat sebuah batu yang dapat menarik benda-benda tertentu. Peristiwa ini dianggap sebagai sesuatu yang ajaib. Ternyata, di berbagai penjuru dunia juga ditemukan batu-batu sejenis yang dapat menarik logam-logam tertentu. Selanjutnya, orang membuat serpihan batu ini menjadi kompas. Kemungkinan besar, bangsa Cina adalah yang pertama kali menggunakan kompas sebagai alat navigasi dalam pelayaran. Benda yang memiliki sifat dapat menarik logam tertentu disebut "magnet" yang berasal dari kata magnesia. Saat ini orang telah mampu membuat magnet dan bagaimana cara memanfaatkannya.
Sifat-Sifat Magnet
1. Magnet hanya menarik bahan-bahan tertentu
Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Magnet hanya menarik benda-benda tertentu saja. Semua bahan yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnetik atau feromagnetik. Bahan-bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut bahan bukan magnetik atau paramagnetik. Bahan-bahan seperti besi, baja, nikel, dan kobalt merupakan bahan feromagnetik sedangkan tembaga, aluminium, karet, dan plastik merupakan bahan paramagnetik.
2. Magnet memiliki dua kutub magnet
Jika sebuah magnet batang ditaburi dengan serbuk besi, serbuk besi itu akan banyak menempel pada bagian ujung magnet batang itu. Pada bagian tengah magnet hampir tidak terdapat serbuk besi yang menempel. Ujung magnet yang didekati oleh serbuk besi disebut kutub magnet. Kutub magnet mempunyai gaya tarik terbesar diabanding bagian magnet lainnya. Akan tetapi tidak semua kutub magnet batang berada pada kedua ujungnya. Kutub magnet batang dapat dibuat agar berada pada sisi yang lain. Ujung magnet yang menghadap utara disebut kutub utara, sedangkan ujung magnet yang menghadap kutub selatan disebut kutub selatan. Jika kutub utara sebuah magnet didekatakan ke kutub utara magnet lainnya akan terjadi gaya tolak-menolak. Sebaliknya, jika kutub utara didekatkan ke kutub selatan magnet lain akan terjadi gaya tarik-menarik.
Konsep Medan Magnet
Perhatikan gambar berikut :
2. Magnet memiliki dua kutub magnet
Jika sebuah magnet batang ditaburi dengan serbuk besi, serbuk besi itu akan banyak menempel pada bagian ujung magnet batang itu. Pada bagian tengah magnet hampir tidak terdapat serbuk besi yang menempel. Ujung magnet yang didekati oleh serbuk besi disebut kutub magnet. Kutub magnet mempunyai gaya tarik terbesar diabanding bagian magnet lainnya. Akan tetapi tidak semua kutub magnet batang berada pada kedua ujungnya. Kutub magnet batang dapat dibuat agar berada pada sisi yang lain. Ujung magnet yang menghadap utara disebut kutub utara, sedangkan ujung magnet yang menghadap kutub selatan disebut kutub selatan. Jika kutub utara sebuah magnet didekatakan ke kutub utara magnet lainnya akan terjadi gaya tolak-menolak. Sebaliknya, jika kutub utara didekatkan ke kutub selatan magnet lain akan terjadi gaya tarik-menarik.
Konsep Medan Magnet
Perhatikan gambar berikut :
Dari gambar di atas, tampak bahwa gari-garis gaya magnet selalu membentuk garis-garis yang arahnya tidak pernah berpotongan satu sama lain. Garis-garis gaya magnet itu mulai dari kutub utara magnet ke arah kutub selatan magnet. Makin dekat ke magnet, garis-garis gaya magnet terlihat terlihat semakin rapat. Hal ini menunjukkan bahwa makin kuat gaya magnet, makin rapat garis-garis gaya magnetnya. Oleh karena kekuatan magnet terbesar berada di kedua kutub magnet, maka di sekitar kutub magnet terdapat garis-garis gaya magnet yang paling rapat. Medan magnet merupakan ruang di sekitar magnet dimana magnet lain atau benda-benda lain berbahan feromagnetik akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut. Tiga aturan tentang garis-garis gaya magnet:
1. Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
2. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet.
3. Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan gaya magnet yang kuat. Sebaliknya, tempat yang garis-garis gaya magnetnya renggang menunjukkan medan magnet yang lemah.
Cara Membuat Magnet
Perhatikan video berikut ini untuk mencoba sekaligus memahami cara membuat magnet :
Pengaruh Medan Magnet terhadap Navigasi Burung Migrasi
Diperkirakan burung mulai bermigrasi pada waktu yang
sama setiap tahun. Keberangkatan burung untuk bermigrasi tampaknya ditentukan
oleh pengaruh dari berbagai rangsangan luar (termasuk cuaca) dan penanggalan
biologis akan memungkinkan burung mengetahui perubahan musim. Yang dimaksud
penanggalan biologis adalah sebuah aturan tubuh misal berbentuk zat atau
kelenjar yang bisa membedakan waktu, atau sampainya pada suatu waktu tertentu
yang diperlukan.
Di antara penanggalan biologis tersebut terdapat
kelenjar endokrin, alat yang dapat merangsang burung jantan untuk bernyanyi dan
burung betina untuk bertelur. Burung mengalami perubahan biologis berhubungan
dengan reproduksi di saat sebelum dan sesudah musim bersarang, sehingga
kelenjar endokrin menjadi sangat aktif. Dalam masa aktifnya kelenjar endokrin
inilah kebanyakan burung bermigrasi.
Dengan demikian kegiatan berkala kelenjar
endokrin tampaknya merupakan salah satu penyebab burung memulai perjalanan
panjangnya. Karena menetasnya anak burung dalam jumlah besar. Penyebab migrasi
yang lain erat kaitannya dengan penambahan populasi baru. Ledakan jumlah
kumpulan atau populasi burung akibat menetasnya anak burung menyebabkan
tuntutan makanan dalam jumlah besar secara tiba-tiba, Tetapi hal ini bersifat
sementara. Keadaan ini menyebabkan burung terbang ke daerah musim semi untuk
memenuhi kebutuhan makanan berlimpah yang juga bersifat sementara.
Penanggalan biologis yang diatur oleh rangsangan
dari luar dapat menyiapkan burung untuk bermigrasi, tetapi saat yang paling tepat
untuk memulai migrasi ditentukan oleh cuaca. . Keadaan cuaca yang tepat untuk
terbang sudah tiba. Semua faktor lain dapat memungkinkan keberangkatan, tetapi
migrasi jarak jauh biasanya menunggu kondisi terbang yang baik. Jika kondisi
alam untuk terbang sudah baik, maka burung migran masih harus menyiapkan
dirinya untuk terbang jarak jauh yang meliputi:
a. Angin,
Burung memerlukan angin yang sesuai agar dapat membantu pergerakan selama
perjalanan. Banyak burung-burung migran berjuang dalam keadaan yang paling
tidak aman untuk mencapai tujuannya.
b. Peralatan
navigasi, kompas pada burung Selama penerbangan jauh yang berbahaya dari
tempat asal ke tempat tujuan, burung-burung ini menggunakan berbagai macam
kemampuan untuk menentukan arahnya: penglihatan visual, tanda magnet bumi,
indera penciuman dan rasa, kemampuan untuk meneliti perbedaan gravitasi atau
gaya tarik bumi.dengan kompas matahari Pola bintang, burung dapat menentukan
arah terbangnya dengan tepat dalam berbagai keadaan, seperti siang hari, malam
hari, cuaca mendung, maupun cuaca berkabut.
Pedoman utama yang dijadikan patokan arah oleh
burung selama terbang bermigrasi adalah kompas matahari pada siang hari dan
pola bintang pada malam hari.Yang dimaksud dengan pola bintang adalah perhatian
burung-burung itu terpusat pada gerak putar keseluruhan bintang di langit. Di
atas khatulistiwa, bintang-bintang tampak bergerak cepat. Tetapi mendekati
kutub, kecepatannya berkurang. Tepat di atas kutub, bintang akan
"berhenti".
Burung migrasi mengenal itu sebagai titik perputaran
langit. Selain itu pedoman lain yang dipakai adalah penglihatan visual, tanda
magnet bumi, indera penciuman dan rasa, kemampuan untuk mendeteksi variasi
gravitasi. Satu hal yang pasti, kompas magnet para burung itu berbeda fungsi:
dia bukan membedakan utara atau selatan seperti biasanya kompas, melainkan
membedakan "arah kutub" dan "arah katulistiwa".
Untuk itu kompas milik burung itu akan
mencatat sudut antara garis medan magnet dengan permukaan Bumi. Karena sudut
ini berada lebih dekat ke garis khatulistiwa daripada ke kutub, maka burung itu
senantiasa bisa tahu dengan tepat, pada garis lintang utara atau selatan berapa
ia berada. Ketiga kompas ini masing-masing digunakan sesuai kebutuhan. Pada
awal perjalanan, ia bernavigasi dengan kompas matahari atau bintang (tergantung
berangkatnya siang atau malam hari). Lalu untuk orientasi perjalanan jarak
jauh, ia menggunakan kompas magnet.
Namun, bagaimana mereka bisa menemukan kembali
dengan tepat tempat asalnya, hingga saat ini belum ada kesepakatan di kalangan
ilmuwan. Ada yang meyakini kalau burung itu memiliki "peta" topografi
di otaknya. Sedangkan yang lain memperkirakan burung itu berorientasi pada
cahaya, tekanan udara, atau aroma lingkungan daerahnya. Usus dan hati mengecil.
Untuk menghindari kelelahan, burung sudah bersiap diri sebelum terbang lama.
Mereka mengkonsumsi sejumlah besar makanan berkadar lemak tinggi sebagai
"bahan bakar". Otot sayapnya juga membesar. Selama terbang, usus
mereka akan mengerut sepertiga dan hatinya mengecil. Selain meringankan beban
tubuh saat terbang, lemak dari organ tubuh yang mengecil itu digunakan sebagai
sumber energi tambahan. Begitu mereka tiba di tempat tujuan, organ tubuhnya
kembali ke bentuk normal.
Kekuatan tubuh burung pengembara ini hebat, tapi
lebih hebat lagi kerja alat-alat inderanya. Tentu saja ini hanya bisa dilihat
di laboratorium. Selama perjalanan jauh, semua burung pengembara mengembangkan
apa yang disebut siaga kembara Hal ini digunakan walau burung berada
di kandang. Kemampuan ini tampak menonjol pada burung yang biasa
terbang malam. Aktivitas ini menjadi ukuran daya mengembara burung itu. Makin
besar daya itu, makin jauh perjalanan yang dia lakukan. Mengenai waktu yang
tepat untuk beristirahat atau berhenti dan mengakhiri perjalanan, itu menjadi
tugas jam tubuh yang sudah diatur sepanjang hari.
Sumber: Sumarwan, dkk.. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 3B Kelas IX. Jakarta: Erlangga
Selasa, 01 April 2014
Senin, 31 Maret 2014
09.43
Hasna
Metabolisme menghasilkan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Selain itu, metabolisme juga menghasilkan zat-zat sisa (sampah) yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat sisa ini harus dikeluarkan dari dalam tubuh karena dapat meracuni dan berbahaya bagi tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi. Alat-alat yang berfungsi melakukan ekskresi antara lain ginjal, paru-paru, kulit, dan hati.
GINJAL
Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan secara teratur dari tubuh. Pengeluaran zat tersebut dilakukan oleh ginjal dan hasil pengeluarannya berupa air seni (urin).
Struktur Ginjal
Di dalam tubuh kita ada sepasang ginjal. Kedua ginjal terletak di sebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Letak ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal kanan. Ginjal berwarna merah keunguan dan bentuknya seperti kacang merah. Massa kedua ginjal sekitar 120-150 gram dan dilindungi oleh lapisan lemak yang tebal.
Ginjal terdiri atas tiga bagian, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis ginjal). Tiap-tiap ginjal tersusun atas sekitar satu juta unit penyaring kecil yang disebut nefron. Proses penyaringan darah terjadi pada bagian kulit ginjal. Di dalam kulit ginjal terdapat ratusan ribu badan Malpighi iyang terdiri atas glomerulus (anyaman pembuluh darah kapiler) dan kapsul Bowman. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman yang bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda.
Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari kapsul Bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urin ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Selanjutnya urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) yang ditampung di dalam kantong kencing (kantong kemih). Jika kantong kemih banyak mengandung urin, dinding kantong tertekan sehingga otot melingkar pada pangkal kantong meregang. Akibat meregangnya otot melingkar tersebut, timbul rasa ingin buang air kecil. Selanjutnya, urin dikeluarkan melalui saluran kemih (uretra).
Cara Kerja Ginjal
Daerah yang banyak mengandung sisa metabolisme masuk ke ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Cairang yang keluar dari pembuluh darah masuk ke nefron. Nefron tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap molekul kecil dan ion. Air, gula, asam amino, dan urea terpisah dari darah kemudian menuju ke kapsul Bowman. Proses ini disebut filtrasi. Sebenarnya dari sekitar 180 liter air yang disaring oleh kapsul Bowman setiap hari, hanya satu liter air yang diekskresikan sebagai urin. Sebagian besar air diserap kembali di dalam pembuluh halus.
Cairan dari kapsul Bowman,menuju ke saluran pengumpul. Dalam perjalanannya, terjadi penyerapan kembali glukosa dan bahan-bahan lain oleh saluran darah. Peristiwa ini disebut reabsorpsi. Bahan-bahan seperti urea dan garam tidak direabsorpsi dan tetap berada di dalam tubulus. Bahan yang tidak direabsorpsi bergabung dengan air menjadi urin.
HATI
Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah sekat rongga dada atau diafragma. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang berwarna merah tua. Pada orang dewasa, beratnya kira-kira 2 kg. Hati disebut alat sekresi karena hati mengeluarkan empedu.
Empedu yang dihasilkan di hati akan ditampung dalam kantong empedu dan disalurkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Hati disebut juga alat ekskresi karena empedu yang dikeluarkan mengandug zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa.
Sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi, yaitu:
*Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
*Mengatur kadar gula dalam darah
*Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh
*Tempat pembuatan protrombin dan fibrinogen
*Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
Minggu, 30 Maret 2014
07.50
Hasna
A. Ciri-Ciri Makluk Hidup
Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
1. Bernapas
Setiap saat kalian bernapas, yaitu menghirup udara yang diantaranya mengandung Oksigen (O2) dan mengeluarkan udara dengan kandungan karbondioksida (CO2) lebih besar dari yang dihirup. Kalian dapat merasakan kebutuhan bernapas dengan cara menahan untuk tidak menghirup udara selama beberapa saat. Tentunya kalian akan merasakan sesak sebagai tanda kekurangan oksigen.
2. Memerlukan Makanan dan Minuman
Untuk beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Untuk memperoleh energi, makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman.
3. Bergerak
Kalian dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak. Tubuh dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.
4. Tumbuh dan Berkembang
Perhatikan tubuhmu. Samakah tinggi dan berat badanmu sekarang dengan tinggi dan berat badanmu waktu masih kecil? Hewan juga mengalami hal yang sama.
5. Berkembang Biak (Reproduksi)
Kemampuan makhluk hidup untuk memeproleh keturunan disebut berkembang biak (reproduksi). Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah. Sebagai contoh kalian lahir dari ayah dan ibu, ayah dan ibu kalian masing-masing juga mempunyai orang tua yang kalian panggil kakek dan nenek, dan seterusnya.
6. Peka terhadap Rangsang
Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Kemampuan menanggapi rangsangan disebut iritabilitas. Iritabilitas merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menanggapi rangsangan. Hewan dan manusia dilengkapi dengan alat indra untuk menanggapi rangsang, seperti hidung untuk mencium bau, mata untuk melihat, dan telinga unuk mendengar. Hewan tertentu memiliki alat indra khusus, seperti gurat sisi pada ikan yang berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air. Tumbuhan juga mempunyai kepekaan terhadap rangsang yang menghasilkan gerak pada tumbuhan. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, cahaya matahari, air, zat kimia, suhu, dan gravitasi bumi.
Sumber : Wahono, dkk.. 2013. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.
Sabtu, 29 Maret 2014
17.20
Hasna
Para ilmuwan atau scientist mempelajari apa yang terjadi di sekitr kita dengan melakukan serangkaian penelitian dengan cermat dan hati-hati. Dengan cara itu, mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu dapat terjadi serta memperkirakan sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang terhadap alam sekitar. Hasil-hasil temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia, seperti komputer, televisi, biji jagung hibrida, pupuk, dan sebagainya. Pada bab ini, kalian akan mempelajari apa yang diselidiki dalam IPA, bagaimana melakukan pengamatan, serta mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan tersebut.
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam IPA. Contoh, kalian hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya medeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kalian akan menyertakan tinggi badan, umur, dan berat badan merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran.
Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.
Jika ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
Satuan
Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.
Jika ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
A. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah. Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.
B. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya, berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.
Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
A. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
Besaran Pokok | Satuan SI |
---|---|
Massa | kilogram (kg) |
Panjang | meter (m) |
Waktu | sekon (s) |
Kuat Arus | ampere (A) |
Suhu | kelvin (K) |
Intensitas Cahaya | candela (Cd) |
Jumlah Zat | mole (mol) |
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
B. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.
Tabel Besaran Turunan dan Satuannya
Besaran Turunan | Satuan SI |
---|---|
Gaya (F) | kg.m.s-2 |
Massa Jenis (p) | kg.m-3 |
Usaha (W) | kg.m2.s-2 |
Tekanan (P) | kg.m-1.s-2 |
Percepatan | m.s-2 |
Luas (A) | m2 |
Kecepatan (v) | m.s-1 |
Volume (V) | m3 |
A. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Tabel Satuan Baku
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Besaran Pokok | Satuan MKS | Satuan CGS |
---|---|---|
Massa | kilogram (kg) | gram (g) |
Panjang | meter (m) | centimeter (cm) |
Waktu | sekon (s) | sekon (s) |
Kuat Arus | ampere (A) | statampere (statA) |
Suhu | kelvin (K) | kelvin (K) |
Intensitas Cahaya | candela (Cd) | candela (Cd) |
Jumlah Zat | kilomole (mol) | mol |
B. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan pada suatu wilayah tertentu.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
Alat Ukur
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
1. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan skala mistar yang di baca.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung.
Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa bergeser/digerakan.
Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung.
Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa bergeser/digerakan.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm.
Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis.
Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis.
b. Alat Ukur Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g.
2. Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0.01 g.
3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg atau 0,001 g.
c. Alat Ukur Waktu
Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).
Sumber : Wahono, dkk.. 2013. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.
Selasa, 18 Maret 2014
07.44
Hasna
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
No. 4 Tahun 1982).
2. Macam-Macam
Pencemaran
Menurut
tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran
udara, air, dan tanah.
a.
Pencemaran
udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut:
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut:
1) Gas H2S. Gas ini bersifat
racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran
minyak bumi dan batu bara.
2) Gas
CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau,
bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
buangan mobil dan mesin letup.
3) Partikel SOx dan NO2. Kedua partikel ini
bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang
dapat mengganggu pernapasan.
4) Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran
akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk
kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam.
b. Pencemaran air
Polusi air
dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
1)
Pembuangan
limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik,
misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan
CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
2)
Sampah
organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga
mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
3)
Fosfat
hasil pembusukan bersama HO3 dan pupuk pertanian terakumulasi
dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan
pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
algae).
c.
Pencemaran
tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran
berikut ini :
1)
Sampah-sampah
plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
pecahan kaca, dan kaleng
2) Detergen yang bersifat non biodegradable (secara alami
sulit diuraikan)
3) Zat kimia dari buangan pertanian,
misalnya insektisida.
d. Pencemaran suara
Polusi
suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio/ tape recorder
yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
3. Parameter
Tingkat Pencemaran
Dengan
mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/ kawasan penelitian akan
dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena
pencemaran atau belum. Parameter-parameter yang merupakan indicator terjadinya
pencemaran adalah sebagai berikut:
a.
Parameter kimia
Parameter
kimia meliputi CO2, pH, alkanitas, fosfor, dan logam-logam berat.
b.
Parameter biokimia
Parameter
biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah
oksigen dalam air. Cara pengukurannya dengan menyimpan sampel air yang telah
diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur
lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organic. Menurut Menteri
Kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3
ppm.
c.
Parameter
fisik
Parameter
fisik meliputi temperature, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
d.
Parameter biologi
Parameter
biologi meliputi ada atau tidaknya mikrorganisme, misalnya, bakteri coli,
virus, bentos, dan plankton.
4. Menguji
Air Tercemar dengan Parameter Kimia
Dalam menentukan tingkat pecemaran secara kimia pada
air yang tercemar, dapat diuji menggunakan indicator asam basa. Indikator asam
basa merupakan suatu senyawa yang menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi
dengan asam atau basa.
Indikator
alami, berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai
indicator alami. Tumbuhan yang termasuk indicator alami akan menunjukkan
perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh tumbuhan yang
termasuk indicator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, dan bunga
kembang sepatu.
Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah
pada larutan asam dan dalam suasana basa akan memberikan warna jingga. Kubis
(kol) merah mengandung suatu zat indicator yaitu antosianin. Zat ini berwarna
merah pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa
kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah bila
diteteskan dalam larutan asam. Bila diteteskan dalam larutan basa akan
dihasilkan warna hijau.
Indikator
buatan, salah satu jenis indicator buatanyang bukan dalam
bentuk larutan cair adalah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu
kertas lakmus merah dan lakmus biru. Kertas lakmus biru akan menjadi merah
dalam larutan asam. Kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa.
Sumber : Wahono, dkk.. 2013. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.
Langganan:
Postingan (Atom)